Wednesday, May 18, 2011

surat wasiat Charlie Chaplin



Ringkasan surat wasiat Charlie Chaplin kepada putrinya Geraldine Chaplin

Geraldine putriku, aku jauh darimu, namun sekejap pun wajahmu tidak pernah jauh dari benakku. Tapi kau dimana? Di Paris di atas panggung teater megah... aku tahu ini bahwa dalam keheningan malam, aku mendengar langkahmu. Aku mendengar peranmu di teater itu, kau tampil sebagai putri penguasa yang ditawan oleh bangsa Tartar.

Geraldine, jadilah kau pemeran bintang namun jika kau mendengar pujian para pemirsa dan kau mencium harum memabukkan bunga-bunga yang dikirim untukmu, waspadailah.


Duduklah dan bacalah surat ini... aku adalah Ayahmu. Kini adalah giliranmu untuk tampil dan menggapai puncak kebanggan. Kini adalah giliranmu untuk melayang ke angkasa bersama riuh suara tepuk tangan para pemirsa.


Terbanglah ke angkasa namun sekali-kali pijakkan kakimu di bumi dan saksikanlah kehidupan masyarakat. Kehidupan yang mereka tampilkan dengan perut kosong kelaparan di saat kedua kaki mereka bergemetar karena kemiskinan. Dulu aku juga salah satu dari mereka.


Geraldine putriku, kau tidak mengenalku dengan baik. Pada malam-malam saat jauh darimu aku menceritakan banyak kisah kepadamu namun aku tidak pernah mengungkapkan penderitaan dan kesedihanku.


Ini juga kisah yang menarik. Cerita tentang seorang badut lapar yang menyanyi dan menerima sedekah di tempat terburuk di London.


Ini adalah ceritaku. Aku telah merasakan kelaparan. Aku merasakan pedihnya kemiskinan. Yang lebih parah lagi, aku telah merasakan penderitaan dan kehinaan badut gelandangan itu yang menyimpan gelombang lautan kebanggaan dalam hatinya.


Aku juga merasakan bahwa urang recehan sedekah pejalan kaki itu sama sekali tidak meruntuhkan harga dirinya. Meski demikian aku tetap hidup.


Geraldine putriku, dunia yang kau hidup di dalamnya adalah dunia seni dan musik. Tengah malam saat kau keluar dari gedung teater itu, lupakanlah para pemuja kaya itu.


Tapi kepada sopir taksi yang mengantarmu pulang ke rumah, tanyakanlah keadaan istrinya. Jika dia tidak punya uang untuk membeli pakaian untuk anaknya, sisipkanlah uang di sakunya secara sembunyi-sembunyi.


Geraldine putriku, sesekali naiklah bus dan kereta bawah tanah. Perhatikanlah masyarakat. Kenalilah para janda dan anak-anak yatim dan paling tidak untuk satu hari saja katakan: "Aku juga bagian dari mereka".


Pada hakikatnya kau benar-benar seperti mereka. Seni sebelum memberikan dua sayap kepada manusia untuk bisa terbang, ia akan mematahkan kedua kakinya terlebih dahulu.


Ketika kau merasa sudah berada di atas angin, saat itu juga tinggalkanlah teater dan pergilah ke pinggiran Paris dengan taksimu.


Aku mengenal dengan baik wilayah itu. Di situ kau akan menyaksikan para seniman sepertimu. Mereka berakting lebih indah dan lebih menghayati daripada kamu.


Bedanya di situ tidak akan kau temukan gemerlap lampu seperti di teatermu. Ketahuliah bahwa selalu ada orang yang berakting lebih baik darimu.


Geraldine putriku, aku mengirimkan cek ini untukmu, belanjakanlah sesuka hatimu. Namun ketika kau ingin membelanjakan dua franc, berpikirlah bahwa franc ketiga bukan milikmu.


Itu adalah milik seorang miskin yang memerlukannya. Jika kau menghendakinya, kau dapat menemukan orang miskin itu dengan sangat mudah. Jika aku banyak berbicara kepadamu tentang uang, itu karena aku mengetahui kekuatan ‘anak setan' ini dalam menipu.....


Geraldine putriku, masih ada banyak hal yang akan aku ceritakan kepadamu, namun aku akan menceritakannya di kesempatan lain.


Dan aku akhiri suratku ini dengan,


"Jadilah manusia, suci dan satu hati, karena lapar, menerima sedekah, dan mati dalam kemiskinan, seribu kali lebih mudah dari pada kehinaan dan tidak memiliki perasaan".

Surat wasiat seorang Ayah kepada putrinya ini sungguh berharga, tidak berupa harta benda tetapi sebuah pesan penuh makna yang lebih berharga dari harta manapun di dunia ini.

Sebuah pesan terakhir dari sang Ayah yang mengingatkan putrinya untuk senantiasa berbagi dan rendah hati, karena tidak semua orang memiliki nasib seberuntung anaknya.

Monday, May 16, 2011

abcdefgh :D

mereka hanya bisa menggali kesalahan tanpa melihat sisi baiknya. hanya bisa mengkomplain orang tanpa membenahi diri sendiri.



`Cinta bukanlah kata-kata janji yang terlontar tapi Cinta itu adalah perasaan sayang yang saling bersatu dan saling mencintai`

Hidupku tanpamu bagaikan cos90=0. Kau dan aku adl sin90=1 dan selalu bersamamu adl tan90 = tak terhingga #GombalMahasiswa Matematika (¬˛ ¬”)

love to those you love n never loved someone you love because someone you love may not love you n do not expect from someone you love

aku lebih suka kejujuran dari mulut anak kecil yg masih polos ketimbang kejujuran dari mulut manusia gombal !

Terkadang kamu lebih memilih tuk berpura-pura bahagia, karena kamu tak ingin dia tahu bahwa dia adalah alasan kamu bersedih :-)

Sunday, May 1, 2011

ijklmno -__-

A man is already halfway in love with any woman who listens to him - Brendan Francis


Seems like there's always sOMEONE who DISAPPROVES. They'll JUDGE IT LIKE THEY KNOW ABOUT ME & YOU


Everyone of us needs to show how much we care for each other and, in the process, care for ourselves. -Princess Diana

Life philosophy : We should have much peace if we would not busy ourselves with the sayings and doings of others. - Thomas a Kempis

Too much time spent online may cause narcissistic paranoia. Take time to go outside, and see the world actually revolves around the sun.

It is wiser to expect for NOTHING ....than to be hurt for too much EXPECTING` ..

aku adalah aku aku bukan orang lain, jangan beranggap aku itu bermuka 2,

Kalau kita kabur dari sebuah masalah kita akan bertemu lagi dgn masalah yg sama, itu krn Tuhan menginginkan kita lebih kuat daripada masalah

kalo cinta itu buta,,kenapa masih bisa bedain sepeda sama BMW.??? •°◦=DƗƗäƗƗä•°◦=DƗƗāƗƗā•°◦=DƗƗāāƗƗāā˚•°◦

..